Selasa, 13 Oktober 2009

Matkul Pengbis Ke empat

Bisnis Internasional

Suatu perusahaan memutuskan untuk berkecimpung dalam bisnis internasional dilatar belakangi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :

Menarik Permintaan Asing
Hal ini disebabkan persaingan yang sangat ketat di dalam negeri tersebut, sehingga perlu dicari potensi pasar yang baru di luar negeri.

Perusahaan dapat mempertimbangkan pasar asing dimana terdapat permintaan potensial terhadap barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut

Banyak perusahaan seperti The Coca Cola company, Marlboro, Acer, Nokia, Samsung, Mc Donald, Pizza Hut, dan perusahaan asing lainnya, berhasil memasuki pasar asing untuk menarik sumber permintaan baru.


Kapitalisasi pada Teknologi

Negara-negara yang mempunyai teknologi maju, banyak yang berbisnis di negara kurang maju seperti di Asia, Amerika Latin, dan Afrika, mereka membuka perakitan produknya di negara yang kurang maju seperti :

IBM membuka pabriknya di Cina, Samsung membuka industri elektroniknya di Indonesia Toyota, sepeda motor suzuki membuka pabriknya di Indonesia.

Penggunaan Sumber-sumber Murah

Biaya tenaga kerja dan lahan usaha di setiap negara berbeda-beda, perusahaan besar sering mencoba untuk membangun fasilitas produksi dimana harga tenaga kerja dan harga lahan yang murah

Sejumlah perusahaan AS membangun anak perusahaan di negara-negara yang biaya tenaga kerjanya murah sepeti Converse memiliki pabrik sepatu di Meksiko, Dell Computer memproduksi disk drive di Asia, Motorola dan General Electric di Taiwan.

Berdiversifikasi Internasional

Hasil perusahaan tergantung dari permintaan produk dan kondisi ekonomi dimana bisnis dilakukan, perusahaan menmgurangi resiko seperti ini dengan menjual produknya
di berbagai negara, motifnya adalah perluasan pangsa pasar atau disebut dengan “Diversifikasi Internasional”.

Cara Perusahaan Menjalankan Bisnis Internasional

Import
Adalah pembelian barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri, yang diimpor oleh negara maju kepada negara berkembang adalah bahan baku pertanian, perikanan, tambang, dan kehutanan, jarang import yangbarang jadi.

Import oleh negara berkembang ke negara maju berupa barang jadi seperti elektronik, otomotif, pakaian jadi, barang konsumsi dll.

Hambatan import dipengaruhi oleh peraturan perdagangan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat, dengan mengunakan tarift pajak yang tinggi yang langsung dibebankan kepada importir, yang juga dibebankan kepada konsumen dengan mengenakan harga jual yang tinggi.

Umumnya hambatan perdagangan cenderung menahan perdagangan, untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing, akan tetapi mulai banyak hambatan perdagangan yang dihapuskan seperti North American Free Trade Agreement (NAFTA) yang menghapus pembatasan antara Kanada, Meksiko, dan AS, yang sebentar lagi juga akan ada AFTA (Asian Free Trade Agreement).



Eksport
Adalah penjualanan barang dan jasa ke luar negeri, yang idealnya nilai ekspor harus lebih besar dari nilai ekspor, agar mencapai surplus perdagangan internasional suatu negara.

Dalam ekspor relatif tidak ada hambatan yang berarti, sebab setiapnegara biasanya mendukung penuh para pebisnis di negaranya yang akan melakukan kegiatan ekspor.

Investasi Asing Langsung
Adalah, apabila suatu perusahaan mendirikan pabrik di negara lain, yang merupakan tujuan pasar dari hasil pabrik yang didirikan di negara tersebut.

Investasi langsung layak dilaksanakan apabila :

1. Perusahaan yang sudah berhasil dan sering mengekspor produknya ke negara asing, bermaksud untuk menghemat biaya transportasi.

2. Perusahaan yang sudah mengekspor produknya, mendapat informasi bahwa negara tujuan pasar akan menerapkan hambatan perdagangan (hambatan impor).

3. Kebutuhan akan teknologi maju bagi negara tujuan pasar.

4. Efisiensi biaya, dimana biaaya tenaga kerja dan harga tanah lebih murah di negara berkembang.

Aliansi Strategis
Adalah, kesepakatan bisnis untuk mencapai kepentingan yang terbaik bagi perusahaan yang terlibat aliansi bisnis. Salah satunya dalam bentuk usaha patungan (joint venture), yaitu kesepakatan antara dua perusahaan mengenai proyek tertentu.
Contoh : Perusahaan asal AS sebagai produsen suatu produk, yang menjual ke perusahaan asing untuk dipasarkan di negara tersebut.

Jenis aliansi lain adalah kesepakatan lisensi internasional, yang biasa disebut dengan waralaba / franchise atau bisa juga assembling, dimana perusahaan mengizinkan perusahaan asing untuk memproduksi produk sesuai dengan instruksi spesifikasi tertentu
Contoh : Waralaba restaurant cepat saji KFK dan Mc D, assembling motor Honda Jepang di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar